- Teknik penulisan
- Alur pikiran yang logis harus tetap terjaga
- Penulisan paragraf
- penulusan rujukan
Selasa, 23 November 2010
Castetter dan Heisler (1984):
- Mengakaji sejarah permasalahan
- Membantu pemilihan prosedur penelitian
- Mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan
- Mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu
- Menghindari duplikasi penelitian; dan
- Menunjang perumusan permasalahan
KEGUNAAN TINJAUAN PUSTAKA
Leedy (1997) menerangkan bahwa suatu tinjauan pustaka mempunyai kegunaan untuk:
(1) Mengungkapkan penelitian-penelitian yang serupa dengan penelitian yang (akan) kita lakukan; dalam hal ini, diperlihatkan pula cara penelitian-penelitian tersebut menjawab permasalahan dan merancang metode penelitiannya.
(2) Membantu memberi gambaran tentang metoda dan teknik yang dipakai dalam penelitian yang mempunyai permasalahan serupa atau mirip penelitian yang kita hadapi.
(3) Mengungkapkan sumber-sumber data (atau judul-judul pustaka yang berkaitan) yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya.
(4) Mengenal peneliti-peneliti yang karyanya penting dalam permasalahan yang kita hadapi (yang mungkin dapat dijadikan nara sumber atau dapat ditelusuri karya -karya tulisnya yang lain—yang mungkin terkait).
(5) Memperlihatkan kedudukan penelitian yang (akan) kita lakukan dalam sejarah perkembangan dan konteks ilmu pengetahuan atau teori tempat penelitian ini berada.
(6) Menungkapkan ide-ide dan pendekatan-pendekatan yang mungkin belum kita kenal sebelumya.
(7) Membuktikan keaslian penelitian (bahwa penelitian yang kita lakukan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya).
(8) Mampu menambah percaya diri kita pada topik yang kita pilih karena telah ada pihakpihak lain yang sebelumnya juga tertarik pada topik tersebut dan mereka telah mencurahkan tenaga, waktu dan biaya untuk meneliti topik tersebut.metpen 1
Tips mempermudah mendapatkan bahan-bahan yang relevan dan terpilih dalam tinjauan pustaka yaitu :
- Cari jurnal ilmiah yang variabelnya sama dengan variabel yang akan digunakan dalam proposal penelitian, dalam jurnal tersebut kita akan menemukan teori-teori yang relevan dan terpilih.
- Baca tesis atau disertasi yang variabelnya sama dengan variabel yang akan diteliti dalam proposal penelitian, dari sanalah akan memperoleh bahan-bahan yang berharga dan relevan.
- Beri tanda khusus pada bagian-bagian dari jurnal, tesis atau disertasi yang akan dikutip dengan tidak lupa mencatat sumber aslinya.
- Seleksi bahan-bahan yang diperoleh lalu himpun per variabel, bagian, sub-bagian dan seterusnya hingga bagian terkecil.
- Gunakan bahan-bahan tersebut sesuai kebutuhan, urutan, dan prioritas penggunaannya.
C. Storming: Konflik Dalam Kelompok
1. Lima Tahap Perkembangan Konflik dalam Kelompok
1) Disagreement
Perlu segera diidentifikasikan disagreement nya:
o Apakah benar-benar ada atau sekedar kesalahpahaman
o Apakah perlu segera ditangani atau terselesaikan sendiri
o Jika benar ada dan menyangkut beberapa faktor situasional minor
2) Konfrontasi
v Dua orang atau lebih saling bertentangan verbal attack.
v Diakhir tahap ini, tingkat koalisi (sub kelompok dalam kelompok) dimana anggota kelompok menjadi terpolarisasi (membentuk blok-blok)
3) Eskalasi
Pada tahap ini, anggota kelompok semakin menjadi kasar, suka memaksa, mengancam, samapi pada kekerasan fisik timbul emosi tidak percaya (distrust), frustasi, dan negative reciprocity.
4) Deeskalasi
· Berkurang atau menurunya konflik
· Anggota mulai sadar waktu dan energi terbuang sia-sia dengan berdebat.
Mekanisme pengolahan konflik:
a. Negosiasi
Secara interpersonal dengan asumsi bahwa tiap orang akan mendapatkan keuntungan dengan adanya situasi:
- Distributive issue
- Integrative issue
b. Membangun kepercayaan
Dengan mengkomunikasikan keinginan individu secara hati-hati dan harus konsisten antara apa yang diomongin dengan perilaku aktualnya.
5) Resolusi
Tiap konflik sampai pada tahap ini, meskipun tidak semua pihak puas akan hasilnya.
2. Penyebab Konflik
1. Interdepence
2. Influence Strategies
3. Misunderstanding dan Misperseption
3. Nilai-nilai Konflik
B. Forming: Menjadi Sebuah Kelompok
a. Pandangan Psikoanalisis
Freud : orang bergabung dalam kelompok karena keanggotaannya dapat memuaskan kebutuhan dasar biologis dan psikologis tertentu.
Ada 2 proses pembentukan kelompok, yaitu:
1. Identifikasi
2. Transferen
b. Pandangan Sosiobiologi
Orang bergabung dengan kelompok untuk memuaskan keinginan yang kuat untuk berafiliasi secara biologis.
c. Pandangan Proses Pembandingan Sosial
Leon Festinger (1950, 1954), orang membutuhkan orang lain karena mereka membutuhkan informasi tentang diri mereka dan lingkungan mereka dan kebutuhan akan informasi.
E. Individu dalam Massa
Kondisi Psikologis Individu Dalam Massa
Menurut Gustave Le Bon, massa itu mempunyai sifat psikologis tersendiri. Orang yang tergabung dalam suatu massa akan berbuat sesuatu, yang perbuatan tersebut tidak akan diperbuat bila individu itu tidak tergabung dalam suatu massa. Sehingga massa itu seakan-akan mempunyai daya melarutkan individu dalam suatu massa, melarutkan individu dalam jiwa massa. Seperti yang dikemukakan oleh Durkheim bahwa adanya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lain. Menurut Gustave Le Bon dalam massa itu terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau law mental unity, yaitu massa adalah kesatuan mind, kesatuan jiwa.
Menurut Allport, sekalipun kurang dapat menyetujui tentang collective mind tetapi dapat memahami tentang pemikiran adanya kesamaan (conformity), tidak hanya dalam hal berpikir, tetapi juga dalam hal perasaan (feeling), dan dalam perbuatan yang tampak (overt behavior).
D. Jenis, Penyebab, dan Dinamika Gerakan Massa
§ Jenis-jenis Gerakan Massa
1. Gerakan Massa Progeresif
Merombak norma lama, membentuk norma baru.
2. Gerakan Massa Status Qou
Mempertahankan norma lama (konservatif).
3. Gerakan massa Reaksioner
Orang yang bersikap untung-untungan, lebih lunak/fleksibel, tidak tegas yang penting golongannya tidak dirugikan.
§ Penyebab Gerakan Massa
Penyebab gerakan massa adalah berdasarkan faktor psikologis yang mendasarinya, yaitu orang bertindak dalam massa atas dorongan-dorongan yang muncul dari bawah sadar (Freud) yang semula ditekannya. Karena itu bila banyak hal yang ditekan merupakan suatu pertanda yang kurang baik, sebab pada suatu waktu dapat muncul dipermukaan bila keadaanya memungkinkan, salah satu bentuknya adalah dalam massa.
§ Dinamika Gerakan Massa
1. Pemusatan perhatian
2. Penciptaan suasana kebersamaan
3. Pusat rasa kagum dan perasaan berada pada suatu massa
4. Pemimpin membayar massa kemana aktifitas akan massa akan dituju
C. Massa Pasif dan Massa Aktif
a. Massa Pasif
b. Massa aktif disebut juga mob terbentuk karena telah adanya tindakan-tindakan nyata, misalnya demonstrasi, perkelahian, dsb.
Faktor-faktor yang menyebabkan massa aktif:
- Perasaan tidak puas
Bertukar pikiran ide baru perbuatan yang salalu diulang
Jika sudah matang ‘massa’
- Tekanan jiwa masyarakat
Memuncak dan meledak
B. Massa Abstrak dan Massa Konkrit
a. Massa abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang sama sekali belum terikat satu kesatuan, norma, motif, dan tujuan.
Alasan timbulnya:
- Ada kejadian menarik ( jual obat, kebakaran, dll).
- Individu mendapat ancaman (teroris, ancaman akan ada bencana, dll)
- Kebutuhan tidak terpenuhi.
b. Massa konkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri:
- Adanya kesatuan mind (kesamaan kehendak dan tujuan) dan sikap.
- Adanya ikatan bathin dab persamaan norma (nilai, standarisasi, aturan-aturan).
- Bersifat dinamis dan emosional, sifat massa jelas.
1. Dyad : kelompok terdiri dari 2 orang (interaksi dan ketergantungannya tingkat tinggi).
2. Kelompok Kecil : kelompok primer dimana terjadi face to face, saling tergantung, ada identitas kelompok yang sangat kuat (keluarga).
3. Organisasi : sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama dan struktur yang jelas (perusahaan, BEM, dll).
4. Massa : sifat temporer/sementara, mempunyai tujuan yang sama, tidak berstruktur(pendemo).
2. Pendekatan Empiris
a. Field Study
b. Eksperimen Laboratorium
c. Studi Stimulasi Komputer
B. Karakteristik Kelompok
1. Karakteristik Umum Kelompok
a. Interaksi fisik, verbal, non verbal, emosional.
b. Struktur pola hubungan yang stabil diantara anggota
c. Tujuan intrinsik dan ekstrinsik (tujuan bersama)
d. Groupness entitavity (kesatuan) : tingkat dimana kesatuan kekuatan tunggal menyatu.
e. Ketergantungan dinamis
2. Kelompok Efektif dan Tidak Efektif
2. Alasan Individu Masuk Kelompok dan Jenis-Jenis Kelompok
A. Mengapa Orang Masuk Dalam Kelompok
1. Ketertarikan Interpersonal
Ada sesuatu yang sama dan dimiliki oleh kelompok tersebut.
2. Aktivitas Kelompok
Contohnya: travelling, baksos, dll.
3. Tujuan Kelompok
Tujuan bersama, adanya faktor mempersatu paling kuat, memotivasi perilaku tertentu sehingga tujuan tercapai.
4. Keanggotaan Kelompok
5. Efek Intrumental dari Keanggotaan kelompok
Kemudahan-kemudahan yang didapat dalam sebuah kelompok lebih mudah mendapat akses informasi.
A. Pengertian Kelompok
a. Interaksi Interpersonal
Kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung (Homans, 1950).
b. Persepsi keanggotaan
Kelompok kecil adalah sejumlah orang yang berinteraksi secara langsung dimana masing-masing anggota menerima persepsi dan impresi pertama dengan yang lain dan memberi reaksi satu dengan yang lain (Bales, 1950).
c. Kesalingketergantungan
Kelompok itu sekumpulan individu yang mempunyai hubungan antar anggota yang satu dengan yang lain yang membuat mereka saling tergantung dalam tingkatan tertentu (Cartwright dan Zender, 1968).
d. Tujuan
Kelompok adalah satu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja sama atau melakukan kontak untuk mencapai satu tujuan dan yang mempertimbangkan kerjasama diantara kelompok sebagai satu yang berarti (Mills, 1967).
e. Motivasi
Kelompok adalah sekumpulan individu dimana keberadaannya sebagai kelompok menjadi reward (Bass, 1960).
f. Organisasi Terstruktur
Kelompok adalah satu sistem interaksi terbuka dimana pola interaksi tersebut ditentukan oleh struktur system tersebut (Stogdill, 1959).
g. Saling Mempengaruhi
Kelompok adalah dua atau lebih individu yang berinteraksi satu dengan yang lain dimana masing-masing anggota mempengaruhi satu dengan yang lain (Shaw, 1979).